Manusia dan Tanggung Jawab

Add Comment


PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menaggung akibatnya. 

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau oerbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Makna dari tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam artian disini bahwa ketika seseorang diberikan kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima dan menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut.

MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. 

Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa macam tanggung jawab, yaitu:

Tanggung jawab terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. 

Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

Tanggung jawab terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

Tanggung jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. 

Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara

Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. 

Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. 

Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara.

Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. 

Selain itu pengebdian juga dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.

Pengabdian kepada Tuhan adalah yang paling utama. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan kta dapat melakukan pengabdian kepada-Nya dengan cara rajin beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.

Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap Negara.

Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan itu sendiri tidak begitu jelas. Jika ada pengabdian, maka ada pengorbanan. 

Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu, misalnya tenaga, biaya, waktu, pikiran.



Sumber:
http://abra139210.wordpress.com/2011/04/18/manusia-dan-tanggung-jawab/

Manusia dan Pandangan Hidup

Add Comment


PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. 

Pandangan hidup juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk, atau arahan.

Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. 

Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. 

Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:
  1. Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
  2. Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma negara tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. 

Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan.

Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negatif. 

Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
  1. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
  2. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
  3. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
  4. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
  5. Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Di sinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.

Sebagai tambahan, apabila pandangan hidup tesebut diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup tersebut akan menjadi ideologi. Dan jika itu berkembang lagi, hingga lingkup kerakyatan atau negara maka disebut ideologi negara.

CITA-CITA

Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.

Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

KEBAJIKAN ATAU KEBAIKAN

Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. 

Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. 

Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu:
  1. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
  2. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat.
  3. Manusia sebagai makhluk Tuhan.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
  1. Pembawaan (hereditas), sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
  2. Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
  3. Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.

USAHA ATAU PERJUANGAN

Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.

KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN

Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. 

Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik.

LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.

Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:

Mengenal

Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

Mengerti

Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. 

Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat.

Menghayati

Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.

Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. 

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.

Meyakini

Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. 

Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

Mengabdi

Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. 

Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.

Mengamankan

Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. 

Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.



Sumber:
http://dimazmarham.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://sugiartha26.wordpress.com/2011/04/20/8-manusia-dan-pandangan-hidup-2/

Ikon Lucu dengan Smart Keyboard Pro

Add Comment
Mau ikon-ikon lucu seperti di bawah ini ada di Android kamu?

(>╭╮<)

( づ ̄³ ̄)づ

( ^^)Y☆Y(^^ )

┌П┐(•͡˛˘•͡")┌П┐

(° ∩_∩)-c<╯˛ ╰")

(。・ω・)ノ゛

【 TV 】( ̄ *)

Karena banyak yang request dari teman-teman, maka di postingan kali ini saya mau bahas tentang aplikasi Android yaitu Smart Keyboard Pro. Mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu kalau ini adalah aplikasi yang mirip seperti yang ada di smartphone BlackBerry dengan menggunakan ikon-ikon lucu yang mewakili sebuah kata atau kalimat. 

Ok, langsung aja download APK-nya disini dan file Backup.zip yang isinya ikon-ikon lucu disitu.

Berikut tahap-tahap install-nya:

Setelah didownload, langsung install file APK-nya di Android kamu.

Buka aplikasi Smart Keyboard Pro --> Setting --> contreng Smart Keyboard Pro --> Pengaturan Smart Keyboard Pro.
 




Pilih Backup Setting --> Backup to SD card.
 




Akan ada peringatan seperti dibawah ini dan pilih OK.
 


Keluar dari aplikasi Smart Keyboard Pro dan buka aplikasi File Manager (atau software sejenisnya) lalu cari dimana tempat kamu meletakan file Backup.zip. Misalnya kamu mendownload melalui Android Anda maka buka folder Download dan akan ada file Backup.zip disana. Bila kamu memdownload melalui laptop/PC silahkan kirim Backup.zip ke Android kamu.
 
Tekan lama file Backup.zip lalu pilih memindahkan (CUT), lalu cari folder smartkeyboardpro, buka dan pilih pindah ke dalam folder tersebut (PASTE).
 








Lalu keluar dari aplikasi File Manager (atau software sejenisnya) dan buka kembali aplikasi Smart Keyboard Pro --> Setting --> Pengaturan Smart Keyboard Pro --> Backup Setting --> Restore from SD card.
 


Selesai.

Untuk mengatur setting AutoText bisa dilakukan di Menu Text Prediction. Misalnya :
  1. Auto Capitalization (Contreng)
  2. Show Sugestion (Contreng)
  3. Space After Picking (Contreng)
  4. Always Suggest (Contreng)
  5. T9 Length Priority (Contreng)
yang lain tidak usah dicontreng, tetapi silahkan berexperiman sendiri. Untuk mengganti skin keyboard bisa dilakukan di Menu General Settings.

Untuk melihat isi Autotext yang telah kita install tetap di Text Prediction --> Custom AutoText.
 




Cara Mengaktifkan Smart Keyboard Pro buka workplace untuk menulis, misalnya buka --> Google Search lalu tekan lama di kolom tulisan --> pilih Masukan metode --> pilih Smart Keyboad Pro.
 




Selamat menggunakan Smart Keyboard Pro.
 




Sumber:
http://alvin-firdaus.site40.net/fullarticle.php?id_artikel=12

Penjajahan Mental Itu Bernama Pendidikan

1 Comment
Dunia pendidikan Indonesia secara jujur saya anggap "morat-marit", berbagai macam kurikulum yang telah diterapkan oleh Pemerintah untuk sekolah terkesan "coba-coba". Pantas saja saya sering melihat anak-anak SD merasa jenuh dengan pelajaran sekolahnya karena mereka "dipaksa" untuk mencerna pelajaran yang sebenarnya mungkin belum waktunya untuk mereka dapatkan. 

Seumur mereka seharusnya lebih banyak bermain daripada belajar, agar mereka tidak jenuh menghadapi pelajaran saat tingkat selanjutnya (SLTP dan seterusnya). Berikut ini adalah penuturan seorang Ayah terhadap dunia pendidikan di Indonesia yang mungkin hampir sama dengan pemikiran saya, yang saya copy paste dari Kompasiana.com:

Menyekolahkan anak malah mengorbitkan perkara. Berselisihlah saya dengan mamanya. Istriku mengapresiasi instruksi-instruksi guru. Iapun seolah kompak dengan guru-guru dan memaksakan anak menggarap PR seabrek. Putra saya dalam tekanan luar biasa. Yang hadir di hatiku hanyalah seonggok rasa iba, sebutir air mata yang tak mau jatuh-jatuh serta segunung kegeraman atas ‘perlakuan dan percobaan demi percobaan’ yang diselenggarakan Depdikbud.

Saya berkata: “Tak usah belajar Nak. Tuh ada bola di depan rumah. Tendang yuuk”. Dan saya tunjukkan sebuah sepeda motor mini (rakitan). “Mainkan Nak. Itu hakmu sabagai anak”. Anak saya sangat senang, istri saya cemberut.

Faktanya adalah betapa banyak PR anak saya, justru yang mengerjakan adalah istriku. Ini suatu bukti bahwa PR tersebut tak sanggup dikerjakan oleh manusia se-umur anak saya. Penugasan itu beraroma andragogik bukan pedagogik.

Okelah…!. Saya sepakat sekali jika pendidikan sanggup mengubah seseorang menjadi lebih baik. Pendidikan dapat menjadi interventor dalam melahirkan manusia-manusia pintar. Namun pun, saya berani berkata bahwa pendidikan juga bertindak sebagai stressor (sumber stres) terhadap anak saya.


Motor mini sebagai pelipur lara kala putra putriku tertekan dengan pola pendidikan di sekolah yang minim afilisasi, kurang kasih sayang (Doc Armand)


Maaf, saya ingin menyekolahkan anak-anak bukan karena kuantitas nilai matematika tinggi, bukan juga karena angka matapelajaran SAINS yang menjulang. Saya menyekolahkan anak agar bermartabat, bermoral, sopan dan memiliki self esteem.

Saya membuat catatan perkembangan perilaku anak-anak saya. Hasilnya mencengangkan: Perilakunya bukannya lembut, malah kian keras dan kadang kasar. Buah-buah pendidikan yang ditemukan di luar rumah sepertinya saya tak bisa terlalu berharap. Dasar itulah hingga suatu waktu saya melayangkan surat ‘cinta’ alias surat protes kepada kepala sekolahnya.


Dengan celana sekolah merah hati, putraku lebih ekspresif berkompensasi. "Rul…kocek bolamu Nak!"


Dalam surat itu saya berterima kasih karena telah membuat anak saya kian impolite, jauh dari rasa menghargai dan doyan menghardik serta mengeluh. Tiada pancaran optimistik dari wajah dan ucapannya. Ia malah memaki gurunya dari jarak jauh. Ia benar-benar tertekan, ia takut gurunya, bukan segan. Ia ingin ungkapkan keluhannya di sekolah. Ia tak berani.


Gambar ini saya jepret di sebuah sekolah dasar di Kabupaten Bone, tempat kelahiran Jusuf Kalla. Kreasi murid dipajang di dinding. Bukankah ini eksploitasi atas nama pendidikan?


Saat ini ia sedang mengikuti UJIAN selama sepekan. Mamanya mewanti-wanti jangan sampai tak lulus. Saya bilang: Papa terima jika anak kita tak lulus. Biarlah anak kita tak lulus secara kuantitatif dan numerikal di sekolah. 

Yang penting di mata saya, ia lulus secara budi pekerti, mentality dan morality. Sebab sesungguhnya pendidikan dan ilmu pengetahuan, ujungnya adalah budi pekerti dan memanusiakan manusia.


Saksikanlah anak-anak ini memilih berkompensasi di halaman sekolah. Dapatkah saya simpulkan bahwa mereka patah arang disasaki penugasan yang minim teknologi psikologi pendidikan? (Doc Armand)


Jika ilmu pengetahuan membuat anak-anakku pintar tetapi kepintarannya untuk memakan orang lain, maka sesungguhnya saya telah sangat menyesali seumur hidupku: ‘Mengapa saya sekolahkan anak-anakku itu?’.

Pendidikan saat ini. Kita diberikan opsi secara tak sengaja oleh sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional): Anakmu mau pintar atau bermoral?. Sulit bagi depniknas merangkul kedua tujuan itu. Jawaban saya: saya memilih anak saya bermoral. Enyahkan kepintaran versi sekolah. Jauhkanlah kepintaran ala depdiknas.

Sebab metode, teknik, capain kurikulum di sekolah untuk anak-anak saya, tak membuatnya lebih baik. Maka saya katakan bahwa sesungguhnya penjajahan mental anak-anak saya terjadi di sekolah dan itu bernama pendidikan.

Via artikel ‘murahan’ ini saya mengusulkan kepada para guru di sekolah:
  1. Hal pertama yang wajib Anda lakukan, sentuhlah jiwa anak kami sebelum menyentuh kognitifnya.
  2. Perlakukanlah secara manusiawi dengan merasionalisasi antara kemampuan dengan beban penugasan. Sebab anak kami bukanlah mesin, bukan pula robot.
  3. Berikan penugasan yang berhubungan langsung dengan kenyataan lapangan. Jangan memberi penugasan yang terlihat KEREN tetapi jauh dari kebermanfaatan dalam tatanan sosial kemasyarakatan.
  4. Ingat motto saudara kita di Jepang: “Mengajar adalah belajar”. Kajilah motto ini agar terhadir rasa kesejajaran dengan murid. Tak selamanya guru adalah superior dan benar. Seorang guru dapat saja membatalkan penugasan kepada muridnya jika ia telah mempertimbangkan bahwa penugasan itu memang tak rasional dan tak layak.
Sekian dari saya selaku seorang ayah yang seolah ingin berkata:
Perkara kualitas moral dan martabat, anak-anak hanya bisa mendapatkannya di rumah. Bukan di sekolah….!
Entahlah….!!!


---------------------------------------------------------
Muhammad Armand

Lahir di Polewali Mandar-Sulawesi Barat. Ikatan Alumni Universitas Indonesia. Mengajar di Universitas Hasanuddin, Makassar-Sulawesi Selatan. Etnis Mandar. Islam Sunni.

Keindahan Pantai Anyer

Add Comment


Masih teringat cerita temanku yang bernama Hamudi Setiyawan Prabowo, dia menceritakan pengalaman kelas kami dahulu yaitu DB21 atau lebih kerennya disebut DeBe21 (nggak beda jauh sih) secara sangat detail. Berikut ini adalah ceritanya yang membuatku ingin mengulang kembali masa-masa kuliah D3 dulu.

Deburan ombak yang bergulung menghempas bibir pantai hingga membuih putih. Yup.. itulah salah satu kenangan indah yang membekas dan berkenan di hati, yaitu ketika aku dan teman-teman anak DeBe21 mengisi libur semesternya dengan pergi ke pantai Anyer. 

Berbagai perencanaan dan persiapan mulai dari transportasi, penginapan, serta doorprize dibuat dengan biaya seminimal mungkin, dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. 

Disinilah, sesepuh serta penasihat agung Bpk. Abdul Manan sebagai panitia yang berperan besar dalam mencerdaskan anak bangsa. Abdul Manan atau yang lebih akrab di kenal "pakde" dan dua srikandi DeBe21 Lia Wulan Surya dan Niken Hapsari Oktora telah mengatur dan merencanakan perjalanan kami sesuai fungsi manajemen sebagai planning, organizing, actuating, dan controlling. Tengkyu teman.

Drrrtt… drtttt… bergetarlah O2 XDA II ku, diiringi notifikasi alarm "ding dong… ding dong…" . Dengan masih bermalas-malasan kulihat layar hape!! Wadduuuh… sudah jam 6 pagi! Bergegas kutinggalkan peraduan, ganti baju kemudian mencangklongkan tas favoritku yang telah kupenuhi bekal semalam. Bismillah hirrahman nirrahim, kutinggalkan rumah tuk menuju kampus yang menjadi tempat pertemuan sebelum bertolak. Oh iya… tanpa mandi!!!

Sesampai di kampus, aku celingak-celinguk mencari teman-temanku, tapi menjumpai batang hidungnya pun tidak. Akupun sempat berpikir bila aku telah tertinggal bus, aahh kutepis pikiran itu jauh-jauh… nggak mungkin teman-temanku meninggalkan salah satu anggotanya yang imut ini. 

Samar-samar kulihat sosok bayangan hitam, menggendong tas ransel sambil menjinjing dua kantung plastik putih. Itu bukan hantu teman, dia adalah temanku… namanya Alief Syahru. Kuhampiri dia seraya menanyakan keberadaan peserta lain, yang ternyata belum pada datang. Indonesia banget… "jam karet". Lalu kubertanya pada Alief "lip, bus kita mana?" Alief hanya tersenyum penuh arti sambil tangan kirinya menunjuk ke seberang jalan . 

"Yang mana?" dengan senyum menggoda Alief bicara "itu lho… yang warnanya biru tua…". Masya allah, yang ditunjuk Alief bukanlah bus, melainkan sebuah truck TNI. Irit sih irit, tapi sungguh tega bila membiarkan pantatku yang tak berisi ini harus beradu dengan kursi kayu tanpa alas. Tak apalah yang penting seru.


Alhamdulillah perjalanan berjalan lancar, walaupun ada peserta yang berhalangan hadir. Perjalanan menggunakan truck tidaklah seburuk yang kubayangkan, tidaklah sampai terombang-ambing seperti bila mengendarai kapal laut, hanya seluruh tubuh bergetar hebat menahan guncangan body kendaraan yang tak mampu diredam oleh suspensi kendaraan. 

Untuk menghilangkan kejenuhan akibat perjalanan jauh dan erangan suara mesin yang membahana, kulambaikan tanganku kepada orang-orang maupun kendaraan yang lalu lalang di sekitar kami layaknya superstar melambaikan tangan kepada para penggemarnya.

Sebelum tengah hari kami tiba di tujuan. Wisma Anthony, hanya terletak beberapa meter saja dari bibir pantai. Tempat yang murah, hanya dengan 700.000 rupiah per malam dengan tiga kamar plus AC, tipi, kulkas, dan kompor gas serta kapasitas yang boleh di huni oleh lebih dari 15 orang (promosi banget… anak bukan, sodara bukan… intinya murah meriah lah). Seperti yang kurencanakan dari rumah, sampai tujuan langsung mandi, tapi bukanlah mandi konvensional melainkan bermain ombak di pantai…


Yuhuuu… bergegas aku menceburkan diri ke laut, eh bukan laut ding… tapi pantai. Pokoknya dengan semangat membara, semangat yang hanya mampu diucapkan oleh pria sejati, aku bertekad bahwa akan kuhabiskan setengah hariku bermain air. 


Karena kebanyakan bergaya bak karang menentang ombak, aku banyak terminum air laut, tenggorokanku menjadi kering. Aku dan teman-teman memutuskan untuk kembali ke wisma. Tapi bagaimana dengan rencanaku tuk menghabiskan setengah hari di air? 


Tenang saja, di wisma juga tersedia air, air yang ditampung dalam jumlah yang banyak dalam suatu wadah yang diberi nama "kolam renang". Ahahai… alhasil, aku dan teman-teman bermain, bercanda, dan berfoto ria di kolam renang. 

Di sana ada juga penjaja buah kelapa muda (emang kelapa bisa dikategorikan buah?). Alhasil, didalam rongga perutku tercampurlah tiga jenis air, yaitu air laut dengan rasa asin pekat sedikit pahit, air kolam dengan rasa kaporitnya, dan air kelapa yang menyegarkan dan mampu mengembalikan ion tubuh yang hilang.

Angin monsoon yang berhembus kencang mengingatkanku bahwa cacing-cacing dalam perutku menjerit meminta jatah makan, maka kuputuskan untuk makan mie kare sebagai pengganjal. Ada yang ngga tau angin monsoon? Itu lho, angin musim kemarau yang berhembus dari arah benua Australia yang membawa hawa panas. 


Lalu apa hubungannya antara angin dan lapar? Baiklah kujelaskan, dalam keadaan udara yang panas, membuat seseorang menjadi gampang marah, untuk marah maka dibutuhkan energi, untuk mendapatkan energi, diperoleh dengan makan. Sudah paham? Ha belum! Sudah aja ya! Apaa… kamu belum paham juga!!! Yang belum paham, silakan baca lagi dari atas. Wookeeh…

Hari makin sore, air laut mulai pasang, dan ombak pun makin tinggi. Hal ini mamacu adrenalinku untuk kembali berenang ke lepas pantai, kembali menantang ombak, terseret hingga jauh dari bibir pantai. 


Prriiiiit… priiiiit… penjaga pantai itu memperingatkan bahwa posisiku dan teman-teman terlalu jauh. Ah padahal lagi seru-serunya, terpaksa aku menepi. Di tepian, aku meminta kepada teman-temanku untuk menguburku dalam kubangan pasir, mereka setuju dan terciptalah sosok baruku yang seperti buaya darat… 


Dalam keadaan terhimpit dan nafasku mulai sesak, aku meminta agar wujudku di abadikan dalam sebuah photo. Tapi alangkah sialnya, kamera Spectraku tertinggal di kamar, yang ada hanya kamera hape kualitas VGA pula. Tak apalah…

Setelah makan malam, diadakan acara pembagian doorprize melalui kuis. Sesion pertama memperebutkan 2 buah tas laptop model jinjing, jujur aku tak tertarik sama hadiahnya, orang beruntung yang mendapat hadiah ini adalah Martotor Parsaulian Silitonga sang kepala suku dan Markus Utomo ajudannya. 

Sesion kedua, hadiahnya paling murah… payung. Kali ini menebak berapa jumlah batang korek yang ada dalam kotaknya. Karena kemampuanku dalam menganalisa suara, aku mampu menebaknya dengan mudah. Alhasil, payung itu berpindah tangan padaku. 

Sesion ketiga, ini adalah hadiah yang kuharapkan. Hadiahnya berupa tas laptop model gendong. Karena barangnya cuma ada satu, untuk memperebutkannya dengan cara diundi. Dengan semangat dan bermodal keberuntungan, tanganku meraih kupon undian. Namun apa yang terjadi? Pak de menegurku seraya mengatakan, "Bow.. elu kan udah dapet payung, jadi ngga boleh ikutan lagi!!!". 

Menyesal aku menjawab kuis di sesion sebelumnya. Tau gini aku berani berspekulasi dengan keberuntunganku untuk mendapatkan hadiah yang ku idamkan… he he he… Oh iya, pemenang kuis di sesion ketiga ini adalah Faberinto, pria yang cocoknya kerja di air.

Sambil menunggu malam beranjak larut, aku dan semua peserta berkumpul di bibir pantai ditemani kopi racikan Yoso Ismoyo seraya bercerita kesana kemari ngga jelas, dan melontarkan beberapa tebakan yang menurutku kesemuanya garing. 

Mungkin bagi orang awam hal itu terdengar lucu, tapi bagiku yang telah lama berkecimpung di dunia humor, hal itu sudah ngga lucu lagi. Yang membuat menarik bagiku adalah ketika Suyoko angkat bicara, logat jawanya itu lho… medhok banget! Sayuti aja lewat…

Lewat tengah malam (kira-kira antara jam 2 dan jam 3 aku tertidur juga, kurasa sebaiknya aku tidak perlu menceritakan apa yang terjadi ketika aku sedang tidur… next.

Pagi hari, bergegas aku bangun hanya untuk melihat sunrise dari pinggir pantai. Aku kecewa, awan terlalu tebal menghalangi jarak pandangku. Untuk melampiaskan kekecewaanku, kubuka baju kemudian renang lagi… ombak meninggi, aku riang sekali. 

Kembali aku dan teman-teman beranjak kepantai untuk bermain air, sepak bola, main ombak lagi, renang di kolam lagi, kemudian bermain ombak lagi. Gokil, kulitku ampe kisut, kulit cerahku melegam akibat terbakar sinar mentari. Gila, jadi gosong hanya dalam tempo sehari.


Tengah hari kami bersiap diri, ke Jakarta aku kan kembali. Pulang dengan mengendarai truk TNI. Sengaja malamnya aku tidur dini hari, agar dalam perjalanan pulang aku bisa terbuai dalam mimpi. 

Perjalanan kembali tak perlulah kuceritakan lagi, karna aku sendiri tak tau apa yang terjadi, yang sejatinya pasti asyik sekali, dan menorehkan kenangan indah yang tersimpan di hati, hati kami...